Tips Cara Membuat Paperdoll DIY-mu Sendiri
Apasih Paperdoll itu ? boneka tangan ? bukan. Boneka kertas origami? mirip sih tapi bukan kok
Paperdoll atau boneka kertas umum kita jumpai dimainkan oleh anak-anak yang besar di tahun 90-an, boneka ini biasa disiapkan dalam sebuah set yang dipasangkan dengan berbagai baju atau ataupun alat rumah tangga karena umumnya dimainkan oleh anak perempuan. Paperdoll sendiri sebenarnya telah digunakan sejak 800 tahun sebelum masehi di Jepang yang kita kenal dengan origami (sejarah Paperdoll) kemudian di tahun 1900an muncul lah paperdoll yang menyerupai bentuknya hingga sekarang.
Dan hari ini adalah seorang designer / ilustrator ibukota bernama Septia Diani Mashitta membawakan sebuah konsep paperdoll yang dapat bergerak dan bisa kamu buat sendiri secara DIY dengan gambar buatanmu sendiri pula, inilah Cara membuat paperdoll-mu sendiri dari Shitta special di Ngebikin.com.
Bahan yang dibutuhkan :
- Komputer dengan software design (atau bisa juga di gambar secara manual)
- Kertas karton (art carton)
- Art Knife / Cutter / Gunting
- Paku kertas
Nah setelah bahan untuk paperdollmu sudah siap kini kita bisa memulai prosesnya yuk cek langkah-langkahnya di bawah ini :
- Pertama Bentuk kartun gambarmu di komputer
Tips Cara Membuat Paperdoll DIY-mu Sendiri dapat dimulai dengan desain dari tokoh favorit kamu atau jika kamu memang suka membuat gambar atau ilustrasi baik realis ataupun dalam bentuk kartun dapat juga diaplikasikan sebagai desain dari paperdoll yang akan kamu buat bersama Ngebikin.com kali ini.
2. Lalu print pola gambarmu
karena kali ini kita akan membuat paperdoll yang dapat bergerak menggunakan engsel, maka tim ngebikin menyrankan kamu mencetaknya di atas kertas yang cukup tebal agar tidak mudah rusak. Art Carton 260 gsm ( berat kertas) akan menjadi material yang paling ideal untuk proyek ini.
3. Potong menggunakan cutter pen, jangan lupa menggunakan alasnya ya biar mudah saat meng-cutting.
Hati-hati ya dalam proses memotong, jika kamu kesulitan cobalah meminta bantuan sodara, teman atau orang tuamu yang lebih biasa melakukannya ( we really consider about your safety, apalagi kalo kamu anak dibawah umur 15 tahun 😀 )